Sabtu, 29 Oktober 2011

Kacau...


Dalam hening sebuah kisah kehancuran...
Serpihan demi serpihan kisah di satukan sulit..
Serpihan kian pekat dalam gelap putus asa.. harapan telah sirna..
Diam.. tertunduk diam
Tertunduk merata nasib buruk..
Beku.. berawal dari kebekuan
Kau cairkan dengan tulus mu
Kata sinis mu buat q membisu
Kau cairkan beku nya hati..
Pelukmu.... hangatkan cinta yang dingin..
Sadar... ku tersadar dari sebuah mimpi pesakitan ..
Kau usap wajah ku...
Kau lempar senyum mu..
Kau peluk ku.. kau dekap ku.. dengan kasih sayang mu...
Kau beri rasa yang tak terduga..
Kau beri cinta yang slalu ku jaga..
Selimut kerinduan selimuti hati ini.....
Rindu...
Rindu...
Rasa ini begitu menyiksa..
Namun... rasa ini yang satukan kita...
Satu dalam nyata...

Kamis, 27 Oktober 2011

KEPERCAYAAN



"Aku percaya kamu melebehi apa yang orang katakan tentang kamu"

Tau g tuh salah satu petikan dari sebuah lirik lagu band D'masiv..salah satu band Indonesia tercinta Qtha... eit tapi kita g lagi bahas tentang band cuy... tapi kita akan bahas about PERCAYA atau KEPERCAYAAN ...
Tau g sih... kepercayaan tuch di butuhin dalam hidup Qtha.. kaya makan aja... hehehe
Yupz... jadi gini brow... loe pada tau ga' betapa penting nya sebuah kepercayaan.. contoh gampang dah.. ketika loe kaum cowo-cowo naksir ma cewe sebisa mungkin kamu pasti bikin si cewe tuh percaya ma loe.. kalo kamu tuh sayang n cinta ma Dya... ya kan..?
Ato ga.. ketika loe minta duit ma nyokap ato bokap,. Wat apa lah loe pasti ada aja alasan nya byar bonyok percaya ma loe, wat ngasih duit ma loe..
Apa lagi buat Jalan/ ngeDate ma Honey nya pasti sebisa mungkin byar dapat..
Eit ati ati tuh dengan kepercayaan ketika loe dah dapat kepercayaan , loe kudu bisa jaga kepercayaan tuch..? Why..? karena ketika kepercayaan itu hilang, sulit cuy wat ngedapetin nya lagi...
Kata sapa..!
Eit... Qtha coba mirik eh mikir cuy... ketika loe masih pacaran ma seseorang, eh ternyata loe "Main Hati" cie.. kaya lagu nya Andra&the backbone,,, Yupz loe main hati ma cewe laen ato cowo laen...
Eh ternyata loe katahuan ma pasangan loe.. so.. ketika itu juga kepercayaan loe hilang musnah..
Loe coba minta maaf ma pasangan loe mungkin di maafin tapi g bakal di percaya.... apa lagi buat kalian girls yang ngalamin tuh pasati hancur banget tuh ketika cowo loe main hati...
Ato ga Qtha ambil dari Qtha yang slalu di kasih uang SPP ma Ortu, eeee ternyata lenyap buat traktir temen ato buat jalan/ ngeDate ma sang pacar... mungkin kita untuk berapa bulan kita bisa enjoy tapi ketika semester.. mulai deh bingung... cari dana kemana...
Yah kalo.. loe mikir nya bener kalo salah lagi.. malah berabe... karna g ada duit buat bayaran SPP nyampe akhir nya nyuri yah kalo nyuri ny di ortu sendiri ketahuan paling kena marah.. tapi kalo nyuri nya di rumah orang lain di gebukin.... yah... kalo masih hidup,,, he hehe....
Tuh buat cowo kalo buat cewe.. bisa lebih ngeri lagi.. bisa jual diri kalo udah kepepet dan sangking putek nya tuh pikiran... so..
Jaga kepercayaan kalian... jangan pernah ngilangin kepercayaan yang kamu dapat kan dari orang lain..

Rabu, 26 Oktober 2011

MASA DEPAN ADA DI TANGAN MU



Orang lain hanyalah sebagi penonton atas segala yang kamu lakukan dalam hidup mu. Karena masa depan bukan di berikan oleh mereka, tapi di usahakan oleh dirimu sendiri. Allah mengehendaki kemudahan bagi mu kalau kamu mengupayakan segala nya di tangan mu. Impian masa depan ynag gemilang, jangan lah kamu putus asa dengan hal yang biasa. Prestasi yang biasa, teman teman yang biasa dan keadaan yang biasa. Berusahalah untuk menemukan apa yang menjadi UNIK dirimu. Ingat lah... kamu adalah mahluk yang di ciptakan Allah dengan segala kesempurnaan, bahkan ketika kamu biasa saja.
Perubahan yang lebih baik hanya akan kamu dapatkan ketika kamu mengupayakan usaha dan doa, bukan hanya sekedar berpangku tangan.
Situasi apapun bisa kamu perbaiki dengan melakukan sesuatu yang berarti, ketika kamu berada pada kondisi tidaka beruntung maka kamu akan menjadi yang si beruntung saat kamu tak mampu mengupayakan mimpi menjadi kenyataan. Masa depan ada di tangan mu. Sejau man kamu mampu meraih nya dengan keyakinan dan berfikir.
KAMU PASTI BISA....!

PENGERTIAN KURIKULUM SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI


 

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa, akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan, semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan. Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai perkembangan yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

  • Pengertian Secara etimologi
    Secara etimologi, kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya "pelari" dan curere yang berarti "tempat berpacu". Itu berarti istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish, kemudian di gunakan oleh dunia pendidikan.


     

  • Pengertian secara terminologi
    Secara terminologi kurikulum dapat diartikan (1) tradisional/sempit dan; (2) modern/luas. Tradisional menyebutkan awalnya kurikulum diartikan sebagai subject atau mata pelajaran atau bidang studi yang harus dikuasai anak didik secara kognitif untuk lulus mendapat ijazah. Sejumlah mata pelajaran atau traning yang diberikan sebagai produk atau pendidikan (Wiles & Bondi, 1989). Adapun Taba (1962) mengemukakan kurukulum sebagai rencana untuk belajar. Sehingga istilah kurikulum sekarang ini disamakan dengan pedoman mengajar, silabus atau buku teks yang ditetapkan course. Secara modern menyebutkan keseluruhan pengalaman anak atau peserta didik saat berada di dalam kelas yang terjadwal, di luar kelas (seperti laboratorium, halaman) bahkan luar sekolah (seperti kunjungan wisata, musium) yang mempunyai tujuan dan berada di bawah tanggung jawab sekolah.

    Modern menyebutkan kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu sejumlah pengetahuan atau kemampuan yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai tingkatan tertentu secara formal dan dapat dipertanggung jawabkan.
    Seiring perkembangan jaman pengertian kurikulum juga terus mengalami pergeseran makna, tugas mendidik yang harusnya diemban bersama-sama antara keluarga dan sekolah menjadi tidak berimbang, hal ini menjadikan masyarakat lebih mempercayakan masalah pendidikan anak kepada sekolah. Padahal waktu yang dimiliki anak lebih banyak dilingkungan keluarga daripada disekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat diikuti peledakan informasi dan peledakan penduduk membuat beban sekolah semakin berat dan kompleks akhir-akhir ini. Hal ini juga yang menyebabkan masyarakat lebih banyak menuntut ke sekolah berupa nilai-nilai dan kemampuan anak yang harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
    Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaran atau kegiatan-kegiatan belajar siswa saja tetapi segala hal yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

    Kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam menjamin keberhasilan proses pendidikan, artinya tanpa kurikulum yang baik dan tepat akan sulit mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang dicita-citakan. Secara etimologi menurut Wiles dan Bondi (1989) istilah kurikulum pertama kali ditemukan di Skotlandia pada awal tahun 1820, dan istilah tersebut secara modern pertama kali digunakan di Amerika Serikat satu abad kemudian. Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu "currerre" berupa kata kerja (to run) yang berarti lari. Di dalam kamus Webster kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani "curicula" yang memiliki beberapa arti dari kurikulum diantaranya: (1) Tempat perlombaan, jarak yang harus ditempuh pelari kereta lomba; (2) Suatu jalan untuk pedati atau perlombaan; (3) Perlombaan yang dimulai dari start dan diakhiri dengan finish. Dari beberapa arti secara etimologi di atas, kurikulum yang terakhir identik dengan proses pembelajaran, sehingga atas dasar tersebut istilah kurikulum diterapkan dalam pendidikan.

  • Pengertian menurut para ahli


     

    • Berikut defenisi beberapa ahli kurikulum: Kerr (1966: 4) mendefinisikan kurikulum sebagai "All the learning which is planned or guided by the school, whether it is carried on in group or individually inside of or outside the school". Sementara Oliver (1977) mengemukakan kurikulum sebagai program pendidikan di sekolah dengan fokus pada (1) elemen program studi, (2) elemen pengalaman, (3) elemen pelayanan, (4) elemen kurikulum tersembunyi (hidden curriculum).
    • Saylor (1962: 5) mengemukakan "The curriculum is the sum total of the school's efforts to influence learning whether in the classroom, on the playground or out of school". Ragan (1966: 5) menyebutkan "The school curriculum is an interprise in guided living, instead of being as life itself the school curriculum represents as special environment that has been systematized, edited and simplified for a special purpose".


    Tema kurikulum memang mengandung varian pemahaman di kalangan masyarakat pendidikan. Dari pemahaman yang paling sempit, yang memahami kurikulum hanya sebagai rencana pelajaran yang ditempuh atau diselesaikan peserta didik guna mencapai tingkat suatu tingkatan tertentu sampai kepada yang memahami kurikulum sebagai aktifitas yang menyangkut semua kegiatan yang dilakukan dan dialami peserta didik dalam perkembangan baik formal maupun informal guna mencapai tujuan pendidikan.
    Dengan bertolak dari varian pemahaman itulah, maka J. A. Beane dan Taffer seperti dikutip Suyanto membagi kurikulum dalam empat jenis, yakni : Pertama kurikulum sebagai produk, Kedua kurikulum sebagai program, Ketiga kurikulum sebagai hasil belajar yang diinginkan dan Keempat kurikulum sebagai pengalaman bagi peserta didik.


     

    • J. Gallen (1960 : 3-4) memberikan ringkasan pengertian kurikulum sebagai berikut : (1) Hasil-hasil belajar dari pengalaman; (2) Pengalaman yang diberikan oleh sekolah untuk tujuan belajar; (3) Pengalaman-pengalaman luar sekolah dan hasil belajar yang memiliki korelasi dan pengaruh terhadap apa yang terjadi di sekolah.



    Oleh karena itu kurikulum adalah semua kegiatan yang dirancang bagi terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian ini jauh lebih luas, karena mencakup seluruh kegiatan intern dan ekstra peserta didik, baik yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran maupun kegiatan-kegiatan lain yang menunjang tercapainya kegiatan pendidikan. Memprogramkan kurikulum sudah harus mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang perlu dalam frame pendidikan, termasuk interaksi antara anak didik dan pendidik (learner and teacher) sesama anak didik dan antara sekolah dengan masyarakat sekitar.

    Dalam konteks pendidikan Islam (Tarbiyah al Islamiyah) jika diperiksa beberapa kamus berbahasa Arab, maka dijumpai kata atau istilah Manhaj dan Nahyu, yang pergertiannya tidak jauh berbeda dari pengertian kurikulum di atas.

    • Husain Sulaiman Qurah (1979 : 237) mengartikan kurikulum atau manhaj dan Curse atau an Nahyu dalam bahasa Arab sebagai jalan untuk sesuatu cara yang dilakukan seseorang, agar segera dapat mencapai tujuan tertentu. Yang berarti kurikulum berarti jalan yang dilalui oleh pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta nilai-nilai.


    Ihwal hakekat kurikulum, para ahli memberikan batasan kurikulum secara beragam, mulai dari sekedar written curriculum sebagai dokumen tertulis sampai pada implemented curriculum. Batasan-batasan ini sangat bergantung pada pandangan dan pengalaman para ahli. Tidak ada batasan yang mutlak benar dan juga mutlak salah. Lazimnya, mereka memaparkan perspektif yang berbeda-beda dalam cakupan yang lebih luas dan lebih kompleks. Namun dari beberapa defenisi itu dapat ditarik benang merah, bahwa ada yang menekankan isi pelajaran dan di pihak lain menekankan proses atau pengalaman belajar.

    Demikian pula defenisi yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) nomor 20 tahun 2003 Pada pasal 1 dinyatakan bahwa: 'kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar'. Batasan ini mengisyaratkan bahwa kurikulum mencakup berbagai aspek seperti tujuan (objectives), materi (content), pengalaman peserta didik (experiences), dan sasaran pembelajaran (end/outcomes). Secara yuridis formal, batasan kurikulum kita sudah mencakup dua dimensi pokok kurikulum; produk dan proses. Dalam konteks pendidikan, fokus perhatian tertuju pada end / outcomes sebagai wujud kinerja lulusan yang diantaranya peduli, memiliki apresiasi, dan bersikap positif terhadap lingkungan.